Posting pertama dalam kategori sastra ini akan saya awali untuk mengenang sebuah puisi 'pembunuh' (waw extreme byanget!) yang pernah ditembakkan kepada saya saat masih berjuang pada masa kuliah dulu. Puisi itu berjudul 'Ode Untuk Teman'. Check it out!
Ode Untuk Teman
Pertemuan denganmu sebuah kebetulan
Tentu saja bukan kecelakaan
Kau di luar rencanaku
Menggembirakan diri
Tampil saja di sela-sela kemanjaanmu
Beginikah rasanya punya teman?
Hiruk-pikuk hari-hari
Lewat saja, ringan saja
dan kau memenuhi kekosongan
'Kita berteman saja'
Aku tak punya niat terlalu jauh
Hanya kurasakan kesegaran
yang penuh saat bersamamu
Kurasakan kelancaran nafas hidup
Kurasakan detik dunia dalam matamu
Kurasakan suka cita waktu dalam gerakmu
Aku jadi temanmu saja
Menyediakan detik-detik untukmu
Rauplah sesukamu
datanglah mengeluh
Hiruplah kebaikan
Sejauh ada padaku
'Kita berteman saja'
Sebuah kenyataan yang sangat mungkin abadi
Menjelma kupu-kupu indah di suatu pagi
dengan bunga-bunga dan suara burung
Meski kau akan berlayar jauh
dengan kekasih
Aku adalah pelabuhan kala kau sendiri
Kita berdua memecah kesunyian
Membikin dunia terjaga
dan bersama bergembira
'Kita berteman saja'
Sambil tetap berdoa
Demi ketulusan hati
yang kuingin tetap begitu
Ya! 'Kita berteman saja'
dalam hidup ini
dan nanti...
Tidak ada komentar:
Posting Komentar